Landasan Teori Komunikasi &
Informasi Teknologi Pendidikan
Oleh: Sri
Purwati
Pendahuluan
Perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah memberikan pengaruh terhadap
dunia pendidikan khususnya dalam proses
pembelajaran. Menurut
Rosenberg (2001), dengan berkembangnya penggunaan TIK ada lima pergeseran dalam
proses pembelajaran yaitu: (1) dari pelatihan ke penampilan, (2) dari ruang
kelas ke di mana dan kapan saja, (3) dari kertas ke “on line” atau saluran, (4)
fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, (5) dari waktu siklus ke waktu
nyata. Komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan
media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dan sebagainya.
Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya
dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan
media-media tersebut. Guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan
langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam
lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya dengan menggunakan komputer atau
internet. Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut “cyber teaching” atau pengajaran maya,
yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah
lain yang makin poluper saat ini ialah e-learning yaitu satu
model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi
khususnya internet.
Menurut
Rosenberg (2001; 28), e-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet
dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang berlandaskan tiga
kriteria yaitu: (1) e-learning
merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan,
mendistribusi dan membagi materi ajar atau informasi, (2) pengiriman sampai ke
pengguna terakhir melalui komputer dengan menggunakan teknologi internet yang
standar, (3) memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran
di balik paradigma pembelajaran tradisional. Saat ini e-learning telah
berkembang dalam berbagai model pembelajaran yang berbasis TIK seperti: CBT (Computer Based Training), CBI (Computer Based Instruction), Distance
Learning, Distance Education, CLE
(Cybernetic Learning Environment), Desktop Videoconferencing, ILS (Integrated Learning Syatem), LCC (Learner-Cemterted Classroom),
Teleconferencing, WBT (Web-Based
Training).
Kehadiran internet telah memberikan dampak yang cukup besar
terhadap kehidupan umat manusia dalam berbagai aspek dan dimensi. Internet
merupakan salah satu instrumen dalam era globalisasi yang telah menjadikan
dunia ini menjadi transparan dan terhubungkan dengan sangat mudah dan cepat
tanpa mengenal batas-batas kewilayahan atau kebangsaan. Melalui internet setiap
orang dapat mengakses ke dunia global untuk memperoleh informasi dalam berbagai
bidang dan pada glirannya akan memberikan pengaruh dalam keseluruhan
perilakunya.
Dalam
kurun waktu yang amat cepat beberapa dasawarsa terakhir telah terjadi revolusi
internet di berbagai negara serta penggunaannya dalam berbagai bidang
kehidupan. Keberadaan internet pada masa kini sudah merupakan satu kebutuhan
pokok manusia modern dalam menghadapi berbagai tantangan perkembangan global.
Kondisi ini sudah tentu akan memberikan dampak terhadap corak dan pola-pola
kehidupan umat manusia secara keseluruhan. Dalam kaitan ini, setiap orang atau
bangsa yang ingin lestari dalam menghadapi tantangan global, perlu meningkatkan
kualitas dirinya untuk beradaptasi dengan tuntutan yang berkembang. TIK telah
mengubah wajah pembelajaran yang berbeda dengan proses pembelajaran tradisional
yang ditandai dengan interaksi tatap muka antara guru dengan siswa baik di
kelas maupun di luar kelas. Di masa-masa mendatang, arus informasi
akan makin meningkat melalui jaringan internet yang bersifat global di seluruh
dunia dan menuntut siapapun untuk beradaptasi dengan kecenderungan itu kalau
tidak mau ketinggalan jaman. Dengan kondisi demikian maka pendidikan
khususnya proses pembelajaran cepat atau lambat tidak dapat terlepas dari
keberadaan komputer dan internet sebagai alat bantu utama. Ruang kelas di era
millenium yang akan datang akan jauh berbeda dengan ruang kelas seperti
sekarang ini yaitu dalam bentuk seperti laboratorium komputer di mana tidak
terdapat lagi format anak duduk di bangku dan guru berada di depan kelas. Ruang
kelas di masa yang akan datang disebut sebagai “cyber classroom” atau “ruang kelas maya” sebagai tempat anak-anak
melakukan aktivitas pembelajaran secara individual maupun kelompok dengan pola
belajar yang disebut “interactive
learning” atau pembelajaran interaktif melalui komputer dan internet.
Anak-anak berhadapan dengan komputer dan melakukan aktivitas pembelajaran
secara interaktif melalui jaringan internet untuk memperoleh materi belajar
dari berbagai sumber belajar. Anak akan melakukan kegiatan belajar yang sesuai
dengan kondisi kemampuan individualnya sehingga anak yang lambat atau cepat
akan memperoleh pelayanan pembelajaran yang sesuai dengan dirinya dan dipengaruhi pula oleh komunikasi.
Manusia berkomunikasi untuk membagi
pengetahuan dan pengalaman. Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa
sinyal, bicara, lisan, “gesture” dan ”broadcasting”. Komunikasi dapat berupa
intekaktif, transaktif, betujuan atau tak bertujuan. Melalui komunikasi, sikap
dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain.
Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat
ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut. Dewasa ini komunikasi
menjadi lebih cepat, efektif, dan efisien dengan kemajuan di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi. Teknologi telah menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari kehidupan manusia zaman sekarang. Bahkan dapat dikatakan,
seluruh aspek kehidupan seperti bidang sosial, politik, dan ekonomi, telah
bersentuhan dengan teknologi. Dalam bidang sosial, teknologi telah mempercepat
terjadinya komunikasi dan mampu mempererat hubungan manusia dari berbagai
belahan dunia.
Teori Komunikasi Dalam Teknologi Pendidikan
Teknologi Informasi
dan Komunikasi mempunyai pengertian dari dua aspek, yaitu Teknologi Informasi
dan Teknologi Komunikasi. Teknologi
Informasi, mempunyai pengertian luas yang meliputi segala hal yang berkaitan
dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan
informasi. Teknologi Komunikasi mempunyai pengertian segala hal yang berkaitan
dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari
perangkat yang satu ke lainnya. Karena itu, Teknologi Informasi dan Komunikasi
adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas
tentang segala aspek yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan,
dan transfer atau pemindahan informasi antar media menggunakan teknologi
tertentu. Suatu sistem yang kurang mendapatkan
informasi akan menjadi lemah dan akhirnya berakhir. Informasi itu sendiri dapat
didefinisikan sebagai berikut: Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk
yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari
informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data
atau data item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan sesuatu yang terjadi
pada saat tertentu.
Oxford English
Dictionary (OED2) edisi ke-2, mendefinisikan Teknologi Informasi adalah
hardware dan software, dan bisa termasuk didalamnya jaringan dan telekomunikasi
yang biasanya dalam konteks bisnis dan usaha. Jadi istilah Teknologi Informasi
adalah Teknologi yang memanfaatkan computer sebagai perangkat utama untuk mengolah
data menjadi informasi yang bermanfaat Interaksi pembelajaran merupakan suatu
kegiatan komunikasi yang dilakukan secara timbalbalik antara siswa, mahasiswa
dengan guru, dosen dalam memahami, mendiskusikan, tanya jawab, mendemonstrasi,
mempraktekkan materi pelajaran di dalam kelas.Pertama kalinya Komunikasi
disebut sebagai landasan dari Teknologi Pendidikan atau Teknologi Pembelajaran
di tahun 1970 di definisi kedua dari The Commision on Instructional Technology
yang dipimpin oleh Sidney Ticton sehingga menjadi dasar pengembangan definisi
Teknologi Pendidikan atau Teknologi Pembelajaran berikutnya.
Komunikasi terjadi
apabila terdapat kesamaan makna mengenai apa yang dibicarakan dan dinamakan
komunikatif apabila terjadi kesamaan bahasa dan kesamaan makna antara
komunikator dan komunikan. Edgar Dale
(1956) yang terkenal dengan Kerucut pengalamannya menyebutkan bahwa Teori
Komunikasi merupakan suatu metode yang paling berguna dalam usaha meningkatkan
effektivitas bahan audiovisual (Miarso,2007). Pada masa itu pendekatan dalam
Teknologi Pendidikan masih condong ke pendekatan media, sehingga “ kerucut
pengalaman” Dale dipandang secara keliru sebagai model klafisikasi media yang
bertolak dari Teori Komunikasi. Kerucut ini melukiskan analogi visual
berdasarkan tingkat kekonkritan dan keabstrakan metode mengajar dan bahan
pembelajaran. Tujuannya untuk menggambarkan deretan pengalaman dari yang
bersifat langsung hingga ke pengalaman melalui symbol komunikasi, yang
didasarkan pada suatu rentangan (continuum) pengalaman dari yang konkrit
ke yang abstrak.
Hobart berpendapat
cara yang paling berguna untuk memahami dan meningkatkan efisiensi bidang
audiovisual adalah melalui konsep komunikasi. Orientasi Komunikasi menyebabkan
lebih diperhatikannya proses komunikasi informasi secara menyeluruh. Pada awalnya Teori Komunikasi yang
paling mendapat perhatian adalah teori yang dikemukakan oleh Shanoon &
Weaver yang merupakan teori matematis dalam Komunikasi bersifat linear dengan
arah tertentu dan tetap yaitu dari sumber (Komunikator) kepada Penerima
(Komunikan) / unsur yang masih dapat diperhatikan dalam teori ini adalah
sebagai sumber gangguan /unik) yang senantiasa ada dalam setiap situasi.
Teori ini
sepenuhnya disempurnakan oleh Schramm dengan menambahkan dua unsur baru
yaitu lingkup pengalaman (field of experience) dan umpan balik. Oleh
sebab itu penekanan pada adanya kesamaan interpretasi adalah arti lambang yang
dipakai.Teori Komunikasi Berlo merupakan pendekatan baru karena merupakan teori
tidak linear bahkan ditujukan dinamika dalam hubungan diantara unsur unsur.
Model ini merupakan pembaruan karena implikasi dalam Teknologi pendidikan
menyebabkan dimasukkannya orang dan bahan sebagai sumber yang merupakan bagian
integral dari Teknologi Pendidikan. Isi pesan bersurat struktur dan penggarapan juga merupakan bagian Teknologi
Pendidikan. Menurut Miarso (2007), segala bentuk pesan (lambang, verbal, taktil serta ujud
nyata) merupakan bagian dari keseluruhan proses komunikasi dan dengan demikian
juga merupakan bagian Teknologi Pendidikan sehingga model ini memberikan jalan
untuk berbagai macam penelitian yang berhubungan dengan unsur-unsur yang saling
berhubungan. Yamin (2007:75) mengatakan Proses Pembelajaran di kelas
merupakan aktivitas mentransformasikan pengetahuan, sikap, dan keterampilan,
dan diharapkan pengajar mengembangkan kapasitas belajar, kompetensi dasar dan
potensi dan memusatkan perhatian siswa secara penuh sehingga dapat ikut
berpartisipasi dalam proses pembelajaran, mengembangkan cara-cara belajar
mandiri, berperan dalam perencanaan, pelaksanaan, penilaian proses pembelajaran
itu sendiri. Teknologi
Pembelajaran adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan,
pengelolaan, penilaian dan penelitian proses, sumber dan system untuk belajar (Miarso,
2007;194). Belajar adalah merupakan seperangkat proses yang bersifat
internal bagi setiap pribadi (hasil) yang merupakan hasil transformasi
rangsangan yang berasal dari peristiwa eksternal di lingkungan pribadi yang
bersangkutan (kondisi). Agar kondisi eksternal itu lebih bermakna sebaiknya
diorganisasikan dalam urutan peristiwa pembelajaran (metode/perlakuan). Peristiwa
Pembelajaran (Instructional events) dalam Miarso (2007;254) adalah
peristiwa dengan urutan sebagai berikut:
1. Menarik perhatian agar siap menerima
pelajaran;
2. Memberitahukan tujuan pelajaran agar
anak-didik tahu apa yang diharapkan dalam belajar itu;
3. Merangsang
timbulnya ingatan atas ajaran sebelumnya;
4. Mempresentasikan bahan ajaran;
5. Memberikan
bimbingan atau pedoman untuk belajar;
6. Membangkitkan
timbulnya unjuk kerja (merespons);
7. Menilai unjuk kerja;
8. Memperkuat retensi dan transfer pelajaran.
Belajar
menurut Meier (2002) dalam Yamin (2007) adalah proses mengubah pengalaman
menjadi pengetahuan, pengetahuan menjadi pemahaman, pemahaman menjadi kearifan,
dan kearifan menjadi keaktifan. Teknologi menurut J. Anglin (1991) adalah
penerapan ilmu ilmu perilaku dan alam serta pengetahuan lain secara bersistem
dan menyistem, untuk memecahkan berbagai masalah yang dihadapi manusia (Miarso.
2007;302)
Media Pembelajaran
menurut Miarso (2007;458) adalah segala sesuatu yang digunakan untuk
menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang
disengaja, bertujuan dan terkendali; Teknologi
informasi dan komunikasi merupakan kemudahan yang diberikan dalam mendukung
kegiatan pembelajaran, contohnya dalam media pembelajaran, dapat dimanfaatkan
fasilitas internet untuk memudahkan proses pengambilan referensi materi
pembelajaran.
Pengaruh
Teknologi Komunikasi dan Informasi terhadap Pembelajaran
Teknologi Komunikasi telah memberikan dua dampak yang sangat
besar artinya dalam pola pembangunan, yaitu percepatan sejarah dan mobilisasi
lingkungan (Daniel Lerner, 1976, dikutif oleh Yusufhadi Miarso, 2004).
Dampak dari teknologi komunikasi yaitu terjadinya perubahan pada tingkah laku individual yang meliputi pengetahuan, sikap, atau tindakan yang terjadi sebagai akibat dari penyampaian pesan komunikasi (Rogers, 1986).
Dampak dari teknologi komunikasi yaitu terjadinya perubahan pada tingkah laku individual yang meliputi pengetahuan, sikap, atau tindakan yang terjadi sebagai akibat dari penyampaian pesan komunikasi (Rogers, 1986).
Menurut Eric Ashby (1972) teknologi komunikasi telah
menimbulkan revolusi yang keempat. Revolusi pertama terjadi ribuan tahun yang
lalu sejak masyarakat membedakan tanggung jawab orang dewasa, dan tugas mendidik
para muda beralihdari orang tua ke guru dan dari rumah ke sekolah. Revolusi
kedua terjadi dengan dipergunakannya bahasa tulisan sebagai sarana pendidikan.
Revolusi ketiga berlangsung dengan ditemukannya teknik percetakan yang
memungkinkan tersedianya buku secara meluas. Revolusi keempat ditandai dengan
perkembangan elektronik terutama dalam bentuk radio, televisi, pita rekanman,
dan komputer.
Dalam proses
pembelajaran dalam kelas peranan pengajar diharapkan dapat lebih meningkatkan
partisipasi peserta didik dalam kegiatan belajar, bentuk partisipasi siswa
terjadi bila adanya interaksi dalam proses pembelajaran di kelas. Persoalan terjadi bila
komunikasi tersebut hanya sepihak yaitu dilakukan dari atas ke bawah atau
antara guru dengan siswa, dan komunikasi dalam koridor edukatif. Komunikasi
antara siswa dengan guru adalah penyampaian pesan (materi) pelajaran,
perkuliahan, dan terlaksana hubungan timbal baik.
Gafur (1986) dalam
Prawiradilaga dan Siregar mengatakan bahwa menyampaikan pembelajaran sesuai
dengan konsep teknologi pendidikan dan pembelajaran pada hakikatnya merupakan
kegiatan menyampaikan pesan kepada siswa oleh nara sumber dengan menggunakan
bahan, alat, teknik, dan dalam lingkungan tertentu. Penyampaian pesan tersebut agar efektif ada beberapa
prinsip desain pesan pembelajaran antara lain meliputi: (1) prinsip kesiapan
dan motivasi, (2) penggunaan alat pemusat perhatian, (3) partisipasi aktif
siswa, (4) perulangan dan (5) umpan balik. Semua
prinsip di atas dalam kegiatan pembelajaran menimbulkan interaksi siswa
sehingga terpenuhi konsepsi komunikasi yang mengandung pengertian
memberitahukan pesan, pengetahuan, dan fikiran-fikiran dengan maksud
mengikutsertakan peran siswa dalam proses pembelajaran sehingga
persoalan-persoalan yang dibicarakan milik bersama, dan tanggung jawab bersama.
(Yamin, 2007:163) Teori
komunikasi Berlo merupakan pendekatan baru karena tidak linear dan implikasinya
dalam teknologi pendidikan yang menyebabkan dimasukkannya orang dan bahan
sebagai sumber yang merupakan bagian integral dari teknologi pendidikan, dan
isi pesan beserta struktur dan penggarapannya serta bentuk pesan merupakan
bagian dari keseluruhan proses komunikasi sehingga model ini juga membuka jalan
untuk berbagai macam penelitian yang berhubungan dengan unsure unsure dan
saling hubungannya (Miarso, 2007;115) Teori
Berlo di atas menurut Rogers dan Kincaid masih mengandung beberapa kelemahan
sehingga mereka mengajukan teori baru yaitu Teori Konvergensi, di mana tidak
dibedakannya antara sumber dan penerima karena peranan dapat berlangsung
serentak dalam suatu komunikasi, tidak berlangsung antar individu melainkan
dalam suatu realitas social, tidak ada awal dan akhir sepanjang manusia sadar
akan diri dan lingkungannya.
Berbagai teori dan
model di atas telah memberi pengaruhi dalam bidang pendidikan umumnya dan
teknologi pendidikan khususnya, untuk lebih tepatnya saling mempengaruhi hingga
timbul perkembangan berbagai kecenderungan yang meliputi: (Miarso, 2007, 116)
1. Pendidikan seumur
hidup yang berlangsung sepanjang orang sadar akan diri dan lingkungan;
2. Pendidikan gerak cepat dan tepat yang lebih mengacu pada kemampuan untuk
hidup di masyarakat;
3.
Pendidikan yang mudah dicerna & diresapi;
4. Pendidikan yang menarik perhatian
dengan cara pengajaran yang bervariasi dan merangsang sebanyak mungkin indera;
5. Pendidikan yang menyebar, baik
pelayanannya maupun peranannya;
6. Pendidikan yang mustari (tepat
saat) menyusup tanpa niat sebelumnya yaitu pada saat ada kekosongan pikiran.
Kesemua
itu merupakan landasan strategis dalam perkembangan Teknologi Pendidikan. Sejak
berkembangnya Teknologi di bidang Komunikasi dengan ditemukannya Satelit
Komunikasi dan Serat optik Pendidikan umumnya dan Teknologi Pendidikan atau
Pembelajaran khususnya semakin luas jangkauannya. Adanya
penemuan teknologi di bidang komunikasi di atas system pembelajaran semakin
inovatif di tahun 1972 telah dirintis SD PAMONG, 2 (dua) tahun kemudian PPSP
(Prosedur Pengembangan Sistem Pembelajaran) dan di tahun 1978 muncul system
pembelajaran terbuka dalam bentuk SMP Terbuka. Enam Tahun berikutnya system
Pembelajaran Jarak Jauh dan sekarang Universitas Terbuka dll. Peranan Informasi sendiri sebagai
landasan Pendidikan umumnya dan Pembelajaran khususnya tidak dapat dilepaskan
dalam pengembangan teknologi pendidikan dan pembelajaran di masa depan, sejak
ditemukannya teknologi di bidang informasi yaitu komputer tujuan pendidikan
umumnya dan pembelajaran khususnya makin mudah dicapai. Sejak tahun 1980-an
penggunaan computer di sekolah telah dimulai dan sekarang beberapa sekolah
telah memakai internet. Adanya integrasi antara Teknologi Komunikasi dan
Informasi pada Pembelajaran besar pengaruhnya pada dunia pendidikan pada
umumnya dan pembelajaran khususnya, dengan munculnya konsep globalisasi dengan
munculnya internet di bidang pembelajaran membuatnya tidak terbatas ruang dan
waktu. Pengaruh lainnya jelas terlihat dalam
pembelajaran di jenjang Perguruan Tinggi yaitu: (Miarso, 2007:494)
1.
Pembelajaran di luar
kampus untuk orang dewasa akan semakin berkembang, dan merupakan segmen yang
tumbuh pesat dalam pendidikan lanjutan;
2.
Mahasiswa dalam
perguruan tinggi kecil akan mempunyai akses lebih besar dari berbagai sumber;
3.
Perpustakaan,
bilamana berkembang menjadi pusat sumber belajar dalam berbagai bentuk, akan
merupakan ciri dominan dalam kampus misalnya perpustakaan elektronik, email
dsb;
4.
Bangunan kampus
akan berserak, dengan adanya kampus inti di pusat dan sejumlah kampus satelit
yang menimbulkan keakraban pada masyarakat dengan ukurannya yang kecil;
5.
Tumbuhnya profesi
baru dalam bidang media dan teknologi.
Aplikasi
Teknologi Komunikasi dan Informasi dalam Pendidikan
Salah satu fungsi
Teknologi Komunikasi dan Informasi (TIK) adalah sebagai media dalam proses
pendidikan. Aplikasi TIK sebagai media dalam proses pendidikan dapat
dilaksanakan melalui banyak cara diantaranya adalah sebagai berikut:
a. E-Learning. E-
Learning atau pembelajaran melalui online adalah pembelajaran yang
pelaksanaanya didukung oleh jasa teknologi seperti telepon, audio, videotape,
transmisi satelit atau komputer. Seperti Kursus atau pendidikan dengan media
pembelajaran jarak jauh (distance learning) dan cyber classroom.
b. E-Library. Merupakan
perpustakaan online yang berisikan 800 milyar informasi tentang ilmu
pengetahuan dll.
c. Virtual University.
Merupakan aplikasi dari proses pendidikan jarak jauh, dimana virtual
university merupakan salah satu kemudahan yang diberikan layanan internet bagi
pembelajar yang mengalami kesulitan dalam hal waktu tatap muka langsung, dan
tentunya dalam prosesnya tidak mengurangi kualitas dari pendidikan tersebut.
d. EdukasiNet.
Merupakan situs pembelajaran berbasis internet; artikel, rancangan pengajaran,
bahan ajar, proyek pendidikan, kurikulum, tutor, pusat sebaran dan penerbitan,
forum diskusi, Interactive school magazine, video teleconference, TV Edukasi dan
search engine. Bentuk-bentuk pengembangan lain internet dalam media
pendidikan Lab Online (Virtual Laboratory), Data base materi yang ter-update,
RealtimeWeb sharing dan diskusi
e. JARDIKNAS. JARDIKNAS merupakan Wide Area Network (WAN) Pendidikan
skala Nasional . Manfaat JARDIKNAS secara umum antara lain :
·
Peningkatan kecepatan
layanan informasi yang integral, interaktif, lengkap, akurat dan mudah didapat.
·
Memberikan pelayanan
data dan informasi pendidikan secara terpadu.
·
Menciptakan budaya
transparan dan akuntabel.
·
Merupakan media
promosi pendidikan yang handal.
·
Meningkatkan
komunikasi dan interaksi baik secara lokal maupun internasional.
·
Mengakses berbagai
bahan ajar dari seluruh dunia, dan
·
Meningkatkan efisiensi
dari berbagai kegiatan pendidikan.
Simpulan
Adanya penemuan
Teknologi dalam bidang Komunikasi dan Informasi berperan besar dalam
pengembangan di bidang pendidikan umumnya dan Teknologi Pendidikan/
Pembelajaran khususnya untuk lebih inovatif.
Peranan teknologi Komunikasi pada Pengembangan
di bidang pembelajaran dapat dilihat dengan adanya SD PAMONG, SMP Terbuka, dan
Universitas Terbuka serta adanya Pustekkom dan Televisi Pendidikan Indonesia;Di
sisi lain penemuan teknologi Informasi juga berperan besar dalam pembelajaran
yakni dengan adanya komputer mendorong pebelajar untuk belajar mandiri dan
dapat belajar di rumah.
Integrasi antara Teknologi Komunikasi &
Informasi berpengaruh membuat dunia pendidikan umumnya dan pembelajaran
khususnya tidak terbatas ruang dan waktu (dunia maya) dan dapat lebih rendah
biayanya dan pembelajaran dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat.
Daftar Pustaka
Miarso,Yusufhadi, 2007, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Kencana, Edisi I Cetakan
3, Jakarta.
Nandika, Dodi, 2007. Pendidikan di tengah Gelombang Perubahan,
LP3ES, Cetakan 1, Jakarta.
Prawira, Dilaga; Salma, Dewi., 2007. Mozaik Teknologi Pendidikan,
Kencana, Edisi Pertama, Cetakan 2, Jakarta.
Yamin, Martinis,
2007. Kiat Membelajarkan Siswa,
Gaung Persada Press, Jakarta.
Seels, Barbara B., . Ritchey, Rita C
dalam Miarso, Yusufhadi et.al(Penerjemah), 1995, Teknologi Pembelajaran, Definisi dan Kawasannya, Seri Pustaka
Teknologi Pendidikan No. 12, Jakarta
Supriyanto, Aji. Pengantar Teknologi Informasi.
2005. Salemba Infotek. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar