Kamis, 26 Desember 2013

ANALISIS PERENCANAAN STRATEGIS (PERENCANAAN PENDIDIKAN)



ANALISIS PERENCANAAN STRATEGIS
I. Pendahuluan
1.1    Latar Belakang
SMA Negeri 1 Sungai Pinang terletak ± 30 km dari ibu kota Kab. Ogan Ilir, memiliki luas lokasi 15.000 m, selesai dibangun akhir Desember 2009 dan ditempati pada tanggal 8 Januari 2010. SMA Negeri 1 Sungai Pinang adalah SMA satu-satunya di kecamatan Sungai Pinang. SMA Negeri 1 Sungai Pinang mengalami perkembangan fisik dan non fisik. Pada aspek fisik SMA Negeri 1 Sungai Pinang, telah mengalami penambahan gedung yang digunakan sebagai ruang kelas yang semula awal  berdirinya SMA Negeri 1 Sungai Pinang terdapat tiga lokal ruang kelas hingga sekarang pada tahun 2013 jumlah lokal ruang kelas telah mengalami pertambahan menjadi sembilan lokal ruang kelas, selain itu di SMA Negeri 1 Sungai Pinang telah dibangun pula gedung baru sebagai laboratorium biologi. 
Dilain pihak, SMA Negeri 1 Sungai Pinang masih memiliki berbagai keterbatasan diantaranya tidak adanya laboratorium fisika, laboratorium bahasa, laboratorium kimia, perspustakaan dan ruang multimedia. Adapun perkembangan non fisik di SMA Negeri 1 Sungai Pinang tampak pada pencapaian rata-rata ujian akhir nasional yang selalu mengalami peningkatan, meningkatnya prestasi-prestasi yang diraih baik dibidang akademik maupun non akademik, sehingga SMA Negeri 1 Sungai Pinang terakreditasi “B”Manajemen sekolah di SMA Negeri 1 Sungai Pinang cukup baik. Selain itu, sekolah menerapkan budaya yang menjadi kharakteristik SMA Negeri 1 Sungai Pinang, seperti menyapa, menyalim guru saat bertemu, membaca al-Qur’an setiap pagi sebelum belajar dan menyanyikan lagu wajib nasional pada saat kegiatan pembelajaran selesai di laksanakan kemudian  baca doa setelah kegiatan tersebut berakhir.
Sebagai upaya mewujudkan tujuan pendidikan yang diharapkan oleh SMA Negeri 1 Sungai Pinang, maka dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran didukung oleh guru sebagai pendidik dengan kualifikasi latar belakang pendidikan minimal S1 dan sebagai salah satu upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Beberapa guru di SMA Negeri 1 Sungai Pinang telah dan sedang menempuh pendidikan S2 sebagai upaya pengembangan diri sebagai pendidik.
Berdasarkan dari kondisi yang ada, maka diperlukan suatu upaya pengembangan aspek-aspek pendidikan lainnya di SMA Negeri 1 Sungai Pinang secara berkesinambungan. Dengan demikian, diharapkan terlaksana proses pendidikan yang mendidik, mencerdaskan, membangkitkan aktivitas dan kreativitas anak, efektif, demokratis, menantang, menyenangkan, dan mengasyikkan di SMA Negeri 1 Sungai Pinang.
1.2 Dasar Hukum
1)      Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2)      Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
3)      Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
4)      Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
5)      Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2007 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 dan 23 Tahun 2006
6)      Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang  Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
7)      Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
8)      Peraturan Menteri Pendidikan Nasional 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana.
9)      Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2009 tentang Standar Proses.
10)  Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.12, No.13, No.14 tentang Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
11)  Panduan Penyususnan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang diterbitkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
1.3  Proses Perencanaan Stategis
            Mutu pendidikan, sebagai salah satu pilar pengembangan sumber daya manusia sangat penting maknanya bagi pembangunan nasional. Maka dari itu diperlukan perencanaan stategis yang tepat sebagai upaya meningkatkan mutu pendidikan. Berkaitan dengan perencanaan stategis Rowe dalam Mulyasa (2009:220) mengemukakan bahwa “Stategic planning is key link between stategic management and the otganization’s external environment. It is the one factor the requires a careful analysis of the external environment. Having identifield external threaths and oppotrunities, stategic planner analyze available resources and organizational strengths and weaknesses. The next step is to formulate alternative stategies that take advantage of external opportunities and internal strangths. Selected alternative are then made into plans of sction having specific resource and organizational (structure and operational) requirements”.
            Steinner (1979:16-19) menjelaskan terdapat empat hal yang terkandung dalam substansi presmis perencanaan yang berisi akumulasi informasi hasil analisis situasi atau bagian dari perencanaan yang menyangkut corporate appraisal, position audit, assesment of current position, and planning premises. Dengan demikian perlu dipertimbangkan: (1) harapan-harapan masyarakat diluar sistem, (2) harapan manajer dan tenaga kependidikan organisasi, (3) data base yang berisi informasi tentang past performance, the current situation, and the future, (4) melakukan analisis dengan menggunakan teknik SWOT analysis.
            Dalam perumusan dokumen perencanaan strategis dapat dilakukan saat pengkajian telah menghasilkan temuan, penyelesaian akhir perlu menunggu hingga semua keputusan atau rumusan telah ditetapkan. Rencana strategis yang dirumuskan dalam jabaran visi, misi, isu utama dan strategi pengembangan harus dijadikan sebagai pedoman dalam mengembangkan rencana operasional (Mulyasa, 2009: 222-223). Program stategis tersebut selanjutnya dapat dijabarkan ke dalam program jangka menengah dan program jangka pendek, kemudian dilanjutkan dengan implementasi dan evaluasi program.
1.4  Hakekat Visi dan Misi
1.4.1 Hakekat Visi
Visi merupakan gambaran atau wawasan tentang keadaan yang diinginkan di masa depan (Mulyasa: 2009:223). Wibisono (2006:43) menjelaskan visi sebagai rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan. Dengan demikian dapat disimpulkan visi adalah suatu pernyataan mengenai keadaan dan karakteristik yang ingin dicapai pada masa depan. Sebagai gambaran masa depan, visi tentunya harus didasarkan pada landasan yuridis, yaitu undang-undang pendidikan dan sejumlah peraturan pemerintahannya, khususnya tujuan pendidikan nasional sesuai jenjang dan jenis Sekolahnya dan sesuai dengan profil sekolah yang bersangkutan.
Rumusan visi sekolah menurut Bryson (2001:213) hendaknya mencakup: 1) visi harus dapat memberikan panduan/arahan dan motivasi. 2) visi harus disebarkan di kalangan anggota organisasi (stakeholder), dan 3) visi harus digunakan untuk menyebarluaskan keputusan dan tindakan organisasi yang penting. Selanjutnya, aspek yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan visi yaitu : (a) visi harus dapat memberikan arah pandangan kedepan terkait dengan kinerja dan peranaan organisasi, (b) visi harus dapat memberikan tentang gambaran kondisi masa depan yang ingin diwujudkan oleh organisasi, (c) visi harus ditetapkan secara rasional, realistis, dan mudah dipahami, (d) visi harus dirumuskan secara singkat, padat, dan mudah diingat, (e) visi harus dilaksanakan secara konsisten dalam pencapaian dan (f) visi harus berlaku pada semua kemungkinan perubahan yang mungkin terjadi sehingga suatu visi hendaknya mempunyai sifat fleksibel.
Akdon (2006:96) menjelaskan terdapat beberapa kriteri dalam merumuskan visi, antara lain: 1) visi bukanlah fakta, tetapi gambaran pandangan ideal masa depan yang ingin diwujudkan, 2) visi dapat memberikan arahan, mendorong anggota organisasi untuk menunjukkan kinerja yang baik, 3) dapat menimbulkan inspirasi dan siap menghadapi tantangan, 4) menjembatani masa kini dan masa yang akan datang. 5) gambaran yang realistik dan kredibel dengan masa depan yang menarik dan 6) sifatnya tidak statis dan tidak untuk selamanya.
          Suatu visi akan menjadi realistik, dapat dipercaya, meyakinkan, serta mengandung daya tarik, maka dalam proses pembuatannya perlu melibatkan semua stakeholder. Selain keterlibatan semua pihak, visi perlu secara intensif dikomunikasikan kesemua anggota organisasi sehingga mereka merasa sebagai pemilik visi tersebut. visi itu sebaiknya diberikan penjelasan berupa indikator-indikator untuk memperjelas maksudnya.
Maka dari itu, pernyataan visi yang baik harus memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut: (1) Succinct. Pernyataan visi harus singkat sehingga tidak lebih dari 3-4 kalimat; (2) Appealing. Visi harus jelas dan memberikan gambaran tentang masa depan yang akan memberikan semangat pada anggota organisasi; (3) Feasible. Visi yang baik harus bisa dicapai dengan sumber daya, energi, waktu. Visi haruslah menyertakan tujuan dan objektif yang stretch bagi anggota organisasi; (4) Meaningful. Pernyataan visi harus bisa menggugah emosi positif anggota organisasi namun tidak boleh menggunakan kata-kata yang mewakili sebuah emosi; (5) Measurable. Pernyataan visi harus bisa diukur sehingga dimungkinkan untuk melakukan pengukuran kinerja sehingga setiap anggota organisasi bisa mengetahui apakah visi sudah bisa dicapai atau belum. (http://muhammadghazali.wordpress.com/2012/02/25/menentukan-visi-dan-misi-yang-baik/)
1.4.2  Hakekat Misi
          Mulyasa (2009:222) menjelaskan misi ditetapkan dengan mempertimbangkan rumusan penugasan (yang merupakan tuntutan tugas dari luar dan keinginan dari dalam) yang berkaitan dengan visi masa depan dan situasi yang dihadapi saat ini. Istilah misi merujuk pada suatu pengertian sebagai pernyataan mengenai hal-hal yang harus dicapai oleh organisasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan di masa yang akan datang. Penyataan misi mencerminkan tentang segala sesuatu penjelasan yang akan ditawarkan yang sangat diperlukan oleh masyarakat untuk pencapaian misi. Maka dari itu, misi disebut juga sebagai tindakan atau upaya untuk mewujudkan visi ataupun dengan istilah lain misi merupakan penjabaran visi dalam bentuk rumusan tugas, kewajiban, dan rancangan tindakan yang dijadikan arahan untuk mewujudkan visi.
            Rumusan misi sekolah merupakan dasar bagi kebijakan dan praktik-praktik yang berlangsung di sekolah. Rumusan misi yang sesuai dengan nilai-nilai dan keyakinan akan membimbing kehidupan sekolah  sehingga memiliki implikasi yang penting bagi semua pilihan dan keputusan yang harus dibuat dalam pengembangan rencana sekolah.  Perumusan dan penetapan misi organisasi harus secara eksplisit menyatakan apa yang akan dicapai atau fungsi apa yang dilaksanakan oleh organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Penetapan misi sebagai pernyataan cita-cita organisasi dan seluruh komponen yang terkait yang akan menjadi landasan kerja yang ahrus diikuti oleh seluruh komponen organisasi guna mewujudkan tujuan organisasi. Rumusan misi yang baik mempunyai kriteria (ciri-ciri) sebagai berikut: 1) rumusannya sejalan dengan visi satuan organisasi/satuan kerja; 2) rumusannya jelas dengan bahasa yang lugas; 3) rumusannya menggambarkan pekerjaan atau fungsi yang harus dilaksanakan; 4) dapat dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu; dan 5) memungkinkan untuk perubahan/penyesuaian dengan perubahan visi.
                Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perumusan misi yaitu 1)  rumusan misi tidak bertentangan dengan rumusan fungsi masing-masing satuan organisasi; 2) Harus dilihat produk atau jasa pelayanan yang akan dihasilkan oleh satuan organisasi/satuan kerja. Pada organisasi pemerintah lebih banyak difokuskan pada jasa pelayanan kepada masyarakat.  3) Sasaran publik/masyarakat yang akan dilayani dan nilai kualitas pelayanan yang ditawarkan; 4) Mencerminkan sesuatu yang dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu; 5) Mengandung nilai-nilai luhur organisasi yang tumbuh dari aspirasi seluruh anggota organisasi.
            Misi satuan organisasi dirumuskan dengan cara sebagai berikut : (1) Mereview (meninjau kembali) masalah yang dihadapi, baik internal maupun eksternal dengan pendekatan analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats (SWOT). 2) Melibatkan seluruh anggota satuan organisasi dan satuan kerja untuk memberikan partisipasi (sharing) secara maksimal sesuai dengan kemampuannya. 3) Menumbuhkan sikap rasa memiliki (melu handarbeni atau sense of belongingness) mengenai misi yang akan dirumuskan bersama 4) Mengakomodasi cita-cita dan keinginan seluruh anggota satua organisasi atau satuan kerja. Dengan pendekatan seperti ini (bootom up) akan menstimulasi segenap komponen yang ada dalam satuan organisasi untuk memberikan kontribusi terbaiknya bagi pencapaian misi yang akan disepakati dan 5) Rumusan misi yang berasal dari pimpinan (top down) perlu disosialisasikan kepada seluruh anggota organisasi dengan pendekatan yang demokratis dan terbuka untuk penyempurnaan dan memperoleh masukan atau partisipasi dari bawah (http://sukabumikota.kemenag.go.id/file/dokumen/D000761.pdf.)
           
II.      Visi dan Misi SMA Negeri 1 Sungai Pinang
2.1    Visi  SMA Negeri 1 Sungai Pinang
            “Unggul dalam Prestasi Berlandaskan IMTAQ dan IPTEK”
            Indikator :
1.      Kelulusan siswa mencapai 100%
2.      Lulusan banyak diterima diperguruan tinggi negeri.
3.      Berprestasi dalam lomba mata pelajaran.
4.      Berprestasi dalam lomba olahraga.
5.      Berprestasi dalam lomba kesenian
6.      Rajin dalam melaksanakan perintah Allah dan meninggal larangan-Nya.
2.2              M i s i  SMA Negeri 1 Sungai Pinang
Untuk mencapai Visi Sekolah, maka perlu dilaksanakan Misi SMA Negeri 1 Sungai Pinang, yaitu :
1.      Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan efisien dengan didukung oleh sarana yang memadai.
2.      Melaksanakan bimbingan  dan konseling untuk membina motivasi dan prestasi siswa.
3.      Melaksanakan kegiatan latihan olahraga dan mengikuti lomba-lomba dibidang olahraga.
4.      Melaksanakan kegiatan latihan kesenian dan mengikuti lomba-lomba seni.
5.      Memberikan banyak pengetahuan tentang agama.
6.      Melatih dalam Baca Tulis Al-Qur’an.
III.   Tujuan
Bertolak dari visi dan misi diatas, SMA Negeri 1 Sungai Pinang memiliki tujuan yang meliputi tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek sebagai berikut:
3.1 Tujuan Jangka Panjang
            Merujuk pada tujuan pendidikan nasional maka tujuan pendidikan SMA Negeri 1 Sungai Pinang adalah:
1.         Meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada ALLAh SWT berbudi pekerti luhur, berakhlak mulia serta bertanggung jawab.
2.         Meningkatkan semangat rasa cinta tanah air dan bangsa serta negara kesatuan Republik Indonesia.
3.         Mengingkatkan prestasi lulusan sehingga dikemudian hari mampu bersaing dengan lulusan manapun dalam memasuki perguran tinggi negeri dan dunia kerja.
4.         Meningkatkan kemampuan berbagasa asing melalui pembiasaan berbahasa Inggris, “english for fun”
5.         Meningkatkan kualitas keterampilan siswa terutama dalam bidang seni, olah raga dan sistem komputerisasi.
6.         Menjadikan SMA Negeri 1 Sungai Pinang sebagai sekolah yang unggul melalui peningkatan hasil ujian nasional secara berkesinambungan dan terus meningkat setiap tahunnya.
7.         Mengaktifkan dan meningkatkan kemampuan siswa dalam membuat penelitian karya ilmiah dengan berperan serta dalam kegiatan ilmiah pelajar berskala regional dan nasional.
3.2 Tujuan Jangka Pendek
1.         Pada tahun 2014, rata-rata nilai UAS mencapai minimal 8,0.
2.         Pada tahun 2014, jumlah lulusan yang melanjukan ke perguruan tinggi negeri minimal 50 %.
3.         Pada tahun 2014 memiliki tim olah raga minimal tiga cabang dan mampu menjadi finalis tingkat kabupaten.
4.         Pada tahun 2014 memiliki tim kesenian yang mampu tampil pada acara setingkat kabupaten/kota.
5.         Siswa semakin tertib dan mengerti dalam pelaksanaan upacara bendera, peringatan hari-hari besar nasional dan keagamaaan
6.         Mengoptimalkan proses pembelajaran dengan pendekatan yang bervariasi, inovatif, dan bermakna.
7.         Mengembangkan kedisiplinan dari seluruh komponen sekolah
8.         Meningkatkan aktivitas dan kreativitas peserta didik melalui pelaksanaan kegiatan intra dan ekstrakurikuler
3.3 Upaya Mencapai Tujuan di SMA Negeri 1 Sungai Pinang
1.      Peningkatan Iman dan takwa
Kegiatan untuk meningkatkan iman dan takwa dilaksanakan secara terprogram dengan melibatkan seluruh siswa dan guru. Kegiatan memerlukan persiapan yang matang, dan dana yang memadai. Kegiata ini bukan hanya kegiatan ceremonial atau kegatan rutin saja, melainkan dilaksanakan secara benar, bertanggung jawab dan monitoring yang tepat.
Usaha yang dilakukan antara lain:
a.       Meningkatkan kualaitas pengembangan diri, belajar membaca Al-Qur’an setiap pagi sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.
b.      Mengadakan pembacaan Surat Yasin bersama setiap jum’at pagi.
c.       Mengikuti berbagai perlombaan keagamaan, misalnya MTQ, Kaligrafi, ceramah agama, nasyid, dan busana muslim yang diadakan bebagai instansi.
2.      Peningkatan Mutu Akademik
Usaha peningkatan mutu akademik merupakan usaha yang harus dilaksanakan secara simultan. Kegiatan ini hendaknya mendapatkan dukungan dari semua komponen sekolah.  Usaha peningkatan mutu ini bukan hanya untuk meningkatkan nilai ujian sekolah, karena keduanya saling mendukung dan saling mempengaruhi.
Usaha yang dilaksanakan adalah:
a.       Meningkatkan kualitas pembelajaran.
b.      Meningkatkan disiplin, efisiensi dan efektivitas kegiatan pembelajaran.
c.       Melaksanakan kegiatan jam tambahan di sore hari.
d.      Melaksanakan uji coba ujian nasional.
e.       Melaksanakan lomba mata pelajaran tertentu, seperti Olimpiade Sanins, lomba pidato Bahasa Ingris.
f.       Melaksanakan simulasi Ujian Nasional.
g.      Memasukkan pelajaran tertentu kedalam kegiatan Pengembangan Diri, seperti Matematika, Sains.
h.      Membentuk kelompok-kelompok belajar sesuai dengan tempat tinggal siswa.
3.      Peningkatan di bidang Non Akademik / Ektrakulikuler
a.       Peningkatan kemampuan di bidang Seni.
1)      Memasukan pelajaran seni terntentu kedalam pengembangan diri.
2)      Mengikuti berbagai lomba seni baik di tingkat kecamatan maupun tingkat kabupaten.
b.      Peningkatan kemampuan di bidang Olah Raga.
1) Menyelenggarakan latihan olahraga terprogram bola voli, bola kaki, bulu tangkis, dll.
2)   Membuat sarana olahraga seperti lapangan bola kaki dan bola voli.
3)   mengadakan pertandingan persahabatan dengan sekolah lain.
4)   mengadakan kegiatan pertandingan antar kelas (class meeting)
5)   mengikuti kegiatan pertandingan baik di tingkat kecamatan, kabupaten maupun provinsi.
4.      Peningkatan di bidang kebersihan dan di Bidang Penghijauan
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kebersihan dan penghijauan lingkungan sekolah adalah:
a.       Menyusun dafrar piket guru dan siswa baik piket kelas maupun piket umum.
b.      Melaksanakan program penghijauan.
c.       Pengadaan dan penambahan pot bunga.
d.      Membuat kebun sayur-sayuran sebagai aplikasi kegiatan Muatan Lokal.
e.       Menyediakan alat-alat kebersihan.
f.       Menyediakan kotak sampah.
g.      Membuat lobang pembuangan sampah.
5.      Peningkatan di Bidang Usaha Kesahatan Sekolah.
a.       Bekerjasama dengan Puskesmas Kecamatan dalam upaya pelayanan kesehatan.
b.      Penyediaan obat-obatan untuk UKS.
c.       Bekerjasama dengan Dinas Kesehatan melatih beberapa orang siswa sebagai petugas kesehatan.
IV.   Analisis
4.1 Analisi Visi
          Dari visi SMA Negeri 1 Sungai Pinang telah memenuhi kreteria penyusunan visi, sehingga visi SMA Negeri 1 Sungai Pinang” unggul dalam prestasi  berlandaskan IMTAQ, IPTEK, dan berkarakter bangsa telah dianggap mewakili sesuai keinginan dan kesesuaian dalam kebutuhan yang berorientasi ke masa depan. Visi tersebut telah ditetapkan secara rasional agar mudah dipahami, memberikan panduan/arahan dan motivasi, selain itu visi telah ditumuskan secara singkat, padat, dan mudah diingat. Selanjutnya, visi SMA Negeri 1 Sungai Pinang, telah dilengkapi pula dengan adanya indikator yang dapat memperjelas maksud dari tujuan visi di SMA Negeri 1 Sungai Pinang.
4.2 Analisi Misi
          Misi yang ingin dicapai SMA Negeri 1 Sungai Pinang cukup baik dan telah memenuhi syarat rumusan suatu misi karena rumusannya sejalan dengan visi satuan organisasi/satuan kerja dengan rumusannya jelas dengan bahasa yang lugas; menggambarkan pekerjaan atau fungsi yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan serta memungkinkan untuk perubahan/penyesuaian dengan perubahan visi.
4.3 Analisi Tujuan
          Tujuan merupkan penjabaran dan aplikasi yang akan dicapai dari visi dan misi pada suatu lembaga atau instansi. Tujuan yang ingin dicapai SMA Negeri 1 Sungai Pinang suadah baik sesuai dengan visi dan  misi yang ingin capai. Namun, pada tujuan jangka panjang belum adanya pembatasan kurun waktu tujuan jangka panjang sebagaimana batasan waktu pada tujuan jangka pendek ialah tujuan yang berusaha untuk dicapai pada tahun 2014. Dengan demikian, apabila adanya batasan kurun waktu pada tujuan jangka panjang di SMA Negeri 1 Sungai Pinang akan dapat memperjelas dan memperkuat kedudukan tujuan tersebut.
4.4  Analisi Stategis
Analisis lingkungan stategis sekalah
Profil sekolah
a.       Nama Sekolah                         :  SMA Negeri 1 Sungai Pinang
Akreditasi                               :  Akreditasi B
Tanggal Berdiri                       :  14 Juli 2008
Tanggal Dibangun                   :  Tengah Nopember 2009
Selesai Dibangun                    :  Akhir Desember 2009
Tanggal Ditempati                  :  18 Januari 2010
Keputusan                               :   Bupati Ogan Ilir Nomor 
                                                    402/KEP/DISDIK-OI/2008
NSS                                         :  301111016001
NIS                                         :  30.16.10.16.08.01
NPSN                                      :  10646237
NPWP Sekolah                       :  00.810.598.3-312.000
Luas Bangunan                       :  511.75 m2
Luas Halaman                         :  500 m²
Luas Tanah                              :  1500 m²
Jumlah Siswa                          :  233 Orang
b.      Alamat Sekolah                       :  Jalan Lettu H. Ishak Ibrahim
Kelurahan / Kecamatan           :  Sungai Pinang
Kabupaten / Kota                    :  Ogan Ilir
Kode Pos                                :  30661
Telepon / Fax                          :  -
e-mail                                      :  Sman1_sungaipinang@yahoo.com
Sarana dan Prasarana
NO
JENIS RUANGAN
JUMLAH
LUAS (M2)
KONDISI
BAIK
RUSAK
1
Ruang Kelas (lokal siswa)
9
2065
9
-
2
Ruang Kepala Sekolah
1
24
1
-
3
Ruang guru
1
72
1
-
4
Laboratorium Biologi
1
240
1
-
5
TU
1
48
1
-
6
UKS
1
32
1
-
7
Bimbingan Konseling
1
32
1
-
8
Ruang WC guru/murid
5
15
1
-

Keadaan Guru
IJAZAH TERTINGGI
STATUS KEPENDIDIKAN
JUMLAH GURU TETAP
JUMLAH
GURU TIDAK TETAP
S3/S2
1
-
S1
17
9
D3
-
-
D2/D1/SLTA
-
-
JUMLAH
18
9

NO
BIDANG/ MATA PELAJARAN (MP)
JUMLAH PERSONIL PER-MP
KESESUAIAN DENGAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN
KETERANGAN TENAGA RANGKAP MENGAJAR (MP)
SESUAI
TIDAK SESUAI
1
Pend. Agama Islam
1
1
-

2
PKn
1
1
-

3
Bahasa Indonesia
3
3
-

4
Bahasa Inggris
2
2
-

5
Matematika
2
2
-

6
Fisika
1
1
-

7
Biologi
2
2
-

8
Kimia
2
2
-

9
Sejarah
1
1
-

10
Geografi
1
1
-

11
Ekonomi
2
2
-

12
Sosiologi
1
1
-

13
Seni Budaya
2
-
2

14
Penjaskes
1
1
-

15
TIK
1
-
1

16
Bahasa Arab
1
1
-

17
Mulok
2
-
2

18
BK
1
1


JUMLAH
27
22
5


Keadaan Siswa
KEADAAN SISWA
TAHUN PELAJARAN
KELAS
 X
KELAS XI
KELAS XII
JUMLAH
JUMLAH SISWA
2008/2009
46
-
-
46
2009/2010
55
46
-
101
2010/2011
91
48
47
186
2011/2012
105
84
47
236
2012/2013
106
98
81
285
JUMLAH ROMBEL
2008/2009
2
-
-
2
2009/2010
2
2
-
4
2010/2011
3
2
2
7
2011/2012
3
2
2
7
2012/2013
3
3
2
6
JUMLAH MENGULANG
2008/2009
-
-
-
-
2009/2010
-
-
-
-
2010/2011
3
1
-
4
2011/2012
-
-
-
-
2012/2013
-
-
-
-


Rasio Penerimaan Siswa
TAHUN PELAJARAN
JUMLAH SISWA

PENDAFTAR
DITERIMA
PROSENTASE YANG DITERIMA


2008/2009
50
49
99,99 %

2009/2010
63
59
93,65 %

2010/2011
102
93
91,18 %

2011/2012
110
105
95,45 %


Rasio Kelulusan
NO
TAHUN PELAJARAN
JUMLAH
SISWA YANG MENGIKUTI UJIAN NASIONAL (UN)
JUMLAH SISWA YANG LULUS
DITERIMA DIPERGURUAN TINGGI
1
2010/2011
47
47
2
2
2011/2012
46
46





V.      Penutup
5.1 Kesimpulan
          Dengan adanya analisis perencanaan stategis maka program yang akan dilaksanakan serta tujuan yang akan dicapai akan dapat terencana dan terlaksana secara optimal dengan berpedoman pada upaya pencapaian tujuan jangka panjang dan jangka pendek. Selain itu, dengan adanya keserasian antara visi dan misi yang saling berkaitan dan melengkapi dapat menjadi pedoman serta semangat sebagai daya untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Keberhasilan program pendidikan akan berpengaruh terhadap peningkatan mutu sekolah atau suatu lembaga pendidikan, salah satunya adalah di SMA Negeri 1 Sungai Pinang.
5.2 Saran
1.             Sebagai upaya menunjang peningkatan mutu pendidikan, maka diperlukan penembahan berbagai sarana-dan prasarana di SMA Negeri 1 Sungai Pinang yang belum memadai
2.             Agar tujuan yang direncanakan dapat dicapai diperlukan suasana optimisme dan adanya persamaan persepsi setiap pelaku, pelaksana, dan unsur penunjang dalam mewujudkan suasana yang harmonis dan profesional.

Daftar Pustaka

Akdon. 2006. Strategic Managemen for Educational Management. Bandung: Alfabeta.

Bryson, John M. 2001. Perencanaan Strategis bagi Organisasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Irfan, M. 2006. Teknik Perumusan Visi dan Misi di Lingkungan Departemen Agama (online). (http://sukabumikota.kemenag.go.id/file/dokumen/ D000761.pdf, diakses 22 Desember 2013).

Mulyasa. 2009. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Steinner, G. 1979. Strategy Planning: What Every Manager Must Know. Chicago: Free Press.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar