Senin, 23 Desember 2013

Aplikasi Teknologi Pendidikan Dalam Meningkatkan Produktivitas Pendidikan



Aplikasi Teknologi Pendidikan
Dalam Meningkatkan Produktivitas Pendidikan
Oleh: Sri Purwati

Pendahuluan
Teknologi dapat ditemukan dimana saja dan tujuan ditemukannya teknologi juga untuk membantu memecahkan masalah manusia. Dasar filosofi tersebut juga yang diaplikasikan pada dunia pendidikan hingga muncul terminology teknologi pendidikan.  Teknologi pendidikan seringkali diasumsikan dalam persepsi yang mengarah semata-mata pada masalah elektronika atau peralatan teknis saja, padahal teknologi pendidikan mengandung pengertian dan penerapan yang sangat luas. Teknologi pendidikan merupakan suatu disiplin terapan, artinya ia berkembang karena adanya kebutuhan di lapangan, yaitu kebutuhan untuk belajar, sehingga belajar lebih efektif, lebih efisien, lebih banyak, lebih luas, lebih cepat dan sebagainya. Untuk itu ada usaha dan produk yang sengaja dibuat dan ada yang ditemukan dan dimanfaatkan dalam peningkatan produktifitas pendidikan.
Aspek penting yang paling dirasakan dalam pendidikan sebagai sebuah sistem adalah produktivitas. Produktifitas pendidikan menjadi setiap jaman tentu amat dinantikan oleh stakeholder yang berkepentingan berkenan dengan proses pendidikan itu sendiri. Pendidikan itu dapat dikatakan bermutu dan berkualitas atau proses pendidikan itu berjalan baik dilihat dari produktivitas yang dihasilkan oleh pendidikan. Teknologi pendidikan yang berkembang seiring dengan perkembangan teknologi, turut memberikan sumbangan bagi peningkatan produktivitas pendidikan di Indonesia.
Teknologi pendidikan sangat dibutuhkan dalam rangka meningkatkan produktivitas pendidikan, karena dalam teknologi pendidikan tidak hanya unsur elektronik saja yang ada tapi diperlukan SDM yang berkualitas atau mampu berpikir, mendesain sistem, dan punya ilmu pengetahuan untuk melakukan manajemen perubahan serta melakukan teknologi pembelajaran. Untuk itu, dalam makalah ini akan dibahas mengenai aplikasi teknologi pendidikan dalam meningkatkan produktivitas pendidikan.
Konsep Teknologi Pendidikan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi online, teknologi diartikan sebagai metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis; ilmu pengetahuan terapan; keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yg diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Sedangkan Prawiradilaga (2012:15) mempersepsikan teknologi sebagai pengetahuan untuk memecahkan masalah dalam bentuk peralatan, teknik, kerajinan. Selain itu, teknologi juga berarti sistem atau metode dari suatu organisasi. Definisi memayungi komputer sebagai suatu wujud dari teknologi ini.
Adapun konsep teknologi menurut beberapa pakar, sebagaimana yang disimpulkan oleh Prawiradilaga (2012:16) yaitu:
§  Teknologi terkait dengan sifat rasional dan ilmiah.
§  Teknologi menunjuk pada suatu ilmu, keahlian, baik itu seni, atau kerajinan tangan.
§  Teknologi dapat diterjemahkan sebagai teknik atau cara pelaksanaan.
§  Suatu kegiatan, atau sebagai suatu proses.
§  Teknologi mengacu pada penggunaan mesin-mesin dan perangkat keras.
Konsep teknologi sudah tentu berperan besar terhadap konsep teknologi pendidikan. Dalam hal ini, teknologi diartikan secara khusus, yaitu bukan hanya perangkat keras atau gadget sebagaimana yang kita temui sekarang ini, melainkan juga peran teknologi itu sendiri bagi manusia. Teknologi pendidikan telah beberapa kali dirumuskan bersama oleh para pakar yang tergabung dalam AECT (Association for Educational Communications Technology). Tahun 2004, menurut referensi dari Januszewski dan Molenda (2008:2) dalam Prawiradilaga (2012:31), AECT meluncurkan definisi terbarunya. Educational technology is the study and ethical practice of facilitating learning and improving performance by creating, using, and managing appropriate technological processes and resources. (Teknologi pendidikan adalah studi dan etika praktek untuk memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja melalui penciptaan, penggunaan, dan pengaturan proses dan sumber daya teknologi). Miarso (2009) menambahkan bahwa teknologi, termasuk teknologi pendidikan harus memiliki ciri:
1)   proses untuk meningkatkan nilai tambah (added values);
2)   menghasilkan dan memanfaatkan produk yang bervariasi dan semakin canggih; dan
3)   interaksi proses dan produk tersebut sebagai suatu sistem dengan lingkungannya sebagai suatu yang lebih luas.
Hakekat Produktivitas
Dalam Ensiklopedia Bebas Wikipedia, kata produktivitas merupakan merupakan istilah dalam kegiatan produksi sebagai perbandingan antara luaran (output) dengan masukan (input). Dalam bagian yang sama, dikutip pendapat Herjanto (2007), produktivitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan bagaimana baiknya sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang optimal. Produktivitas dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan suatu industri atau UKM dalam menghasilkan barang atau jasa. Sehingga semakin tinggi perbandingannya, berarti semakin tinggi produk yang dihasilkan.
Kata produktivitas pada dasarnya merupakan kata yang umum digunakan dalam bidang manajemen. Namun saat ini, kata tersebut seacara umum juga meliputi bidang-bidang lain. Produktivitas didefinisikan secara beragam menurut sudut pandang bidang kajian atau yang digeluti.
Drucker mendefinisikan produktivitas sebagai keseimbangan antara seluruh faktor-faktor produksi yang memberikan keluaran yang lebih banyak melalui penggunaan sumber daya yang lebih sedikit. Sedangkan Sinungan mengemukakan bahwa  produktivitas adalah hubungan antara hasil nyata maupun fisik (barang atau jasa) dengan masuknya yang sebenarnya, misalnya produktivitas ukuran efisien produktif suatu hasil perbandingan antara hasil keluaran dan hasil masukan.  Selanjutnya Simanjuntak, menjelaskan produktivitas sebagai “perbandingan antara hasil yang dicapai (keluaran) dengan keseluruhan sumber daya (masukan) yang terdiri dari beberapa faktor seperti tanah, gedung, mesin, peralatan, dan sumber daya manusia yang merupakan sasaran strategis karena peningkatan produktivitas tergantung pada kemampuan tenaga manusia. Secara umum produktivitas merupakan suatu perbandingan antara keluaran dan masukan, dengan memerhatikan unsur efektivitas dan efisiensi.

Hakekat Produktivitas Pendidikan
Menurut Wikipedia, produktivitas merupakan istilah dalam kegiatan produksi sebagai perbandingan antara luaran (output) dengan masukan (input). Produktivitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan bagaimana baiknya sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang optimal. Sedangkan produktivitas dalam dunia pendidikan berkaitan erat dengan keseluruhan proses penataan dan penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
Efektivitas pendidikan dapat dilihat dari sudut prestasi, mutu, nilai ekonomis, dan proses pendidikan. Sementara itu, maksud efisiensi pendidikan adalah dengan memanfaatkan tenaga, fasilitas, dan waktu sesedikit mungkin yang mampu menghasilkan sesuatu yang banyak, bermutu, relevan, dan bernilai ekonomi yang tinggi.
Allan Thomas sebagaimana dikutip Mulyasa maupun Nanang Fatah dalam Ikhwan (2013:14) mengatakan bahwa produktivitas pendidikan dapat ditinjau dari tiga dimensi berikut ini:
1.    Produktivitas sekolah dari segi keluaran administratif, yaitu seberapa baik layanan yang diberikan oleh guru, kepala sekolah, maupun yang lain dalam proses pendidikan.
2.    Produktivitas sekolah dari segi keluaran perubahan perilaku (sosial) dengan melihat nilai-nilai yang diperoleh peserta didik dalam periode belajar tertentu.
3.    Produktivitas sekolah dari keluaran ekonomis yang berkaitan dengan pembiayaan layanan pendidikan di sekolah. Hal ini menyangkut “harga“ layanan yang diberikan dan “perolehan“ yang ditimbulkan oleh layanan itu atau disebut “peningkatan nilai balik“.
Penerapan teknologi pendidikan dalam pendidikan hendaknya membuat proses pendidikan pada umumnya dan proses belajar mengajar pada khususnya lebih efisien, lebih efektif dan memberikan nilai tambah yang positif. Efektif dan efisien berarti upaya pendidikan yang dilakukan hendaknya dapat mencapai tujuan yang telah digariskan dengan sedikit mungkin mengeluarkan biaya, tenaga dan waktu. Teknologi pendidikan mempunyai potensi dan peran yang besar dalam meningkatkan mutu pendidikan, tidak mutu outpunya tetapi juga proses inputnya, karena dengan teknologi pendidikan akan dapat dihasilkan berbagai produk berupa media pendidikan baik cetak maupun noncetak, yang pada gilirannya media ini nanti akan mempeerkaya sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar di kelas.
Pengukuran Produktivitas Pendidikan
Seperti halnya mengukur produktivitas umumnya, mengukur produktivitas pendidikan dapat dilihat dari dua parameter yakni efektivitas dan efisiensi.
a. Efektivitas
Ukuran efektif  dalam bidang pendidikan dapat dilihat dari berbagai parameter prestasi yang dapat dicapai, yakni: 1) input banyak dan merata. 2) output banyak dan berkualitas, 3) relevansi dan manfaat, dan 4) kemandirian.
b. Efisiensi
Ukuran efisien dalam bidang pendidikan dapat dilihat dari berbagai parameter suasana dari proses pendidikan, yakni: 1) waktu / biaya sedikit. 2) etos kerja yang tinggi, 3) komitmen tinggi, dan 4) dipercaya banyak pihak.
Strategi Peningkatan Produktivitas Pendidikan
Menurut Miarso (2009:6), dalam meningkatkan produktivitas pendidikan, setidaknya ada tiga hal yang dapat dilakukan, diantaranya dengan jalan:
§  Mempercepat tahap belajar
§  Membantu guru untuk menggunakan waktunya secara lebih baik
§  Mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga guru dapat lebih banyak membina dan mengembangkan kegairahan belajar anak.
Selain itu, strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas dalam bidang pendidikan:
a.         Peningkatan Sistem pada faktor-faktor produktivitas
            Peningkatan sistem pada faktor produktivitas diharapkan akan dapat meningkatkan produktivtas. Faktor-faktor produktivitas, menurut Muchdarsyah Sinungan, yaitu manusia, modal, metode, lingkungan internal, produksi, lingkungan eksternal, lingkungan internasional, dan umpan balik.  John Bernaudin & Joycl menyebut faktor produktivitas adalah knowledge, skill, ability, dan attitude and behavior.
b.    Peningkatan Produktivitas Individu
Peningkatan produktivitas kerja individu akan terakumulasi menjadi produktivitas kelompok atau institusi. Hal-hal yang dapat meningkatkan aktivitas individu antara lain tingkat pendidikan dan keahlian, jenis teknologi dan hasil produksi, kondisi kerja, kesehatan, kemampuan fisik dan mental, sikap, keanekaragaman tugas, sistem kompensasi, kepuasan dan keamanan kerja, kepastian pekerjaan dan perspektif dan ambisi. Jika semua sesuai dengan tuntutan individu maka produktivitas akan meningkat.
c.    Peran Organisasi dan Manajemen
Peningkatan produktivitas juga dapat diupayakan melalui fungsi manajamen yang optimal mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan kontrol.
d.   Total Quality Management
TQM adalah sebuah konsep implementasi manajemen dengan fokus produktivitas sebagai suatu sistem manajemen untuk mencapai hasil yang efektif dan efisien.
Disamping itu sangat perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja adalah a) sikap mental yang berupa motivasi, disiplin dan etika kerja senantiasa harus dipantau, dijaga dan ditingkatkan. b) pengetahuan yang harus selalu dikembangkan, sehingga memiliki wawasan yang luas sehingga memiliki pengahayatan akan pentingnya produktivitas. Pengembangan pengetahuan dapat diupayakan lewat budaya membaca maupun pembinaan-pembinaan. dan c) pengembangan manajemen-manajemen yang mendorong produktivitas adalah penerapan manajemen partisipasif mulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi sampai dengan tindak lnajut hasil evaluasi yang dilakukan bersama-sama sehingga masing-masing merasa memiliki danbertanggung jawab.

Aplikasi Teknologi Pendidikan dalam Meningkatkan Produktivitas Pendidikan.
Salah satu contoh aplikasi teknologi pendidikan dalam meningkatkan produktivitas pendidikan diantaranya adalah melalui pembelajaran berbasis internet yaitu online learning, e-learning, web-based learning, distributed learning. Semua istilah ini sering dipersingkat masyarakat menjadi hanya e-learning.
Dabbagh dan Bannan-Ritland dalam Prawiradilaga, (2012:272), mengkonsepkan bahwa online learning menggunakan fasilitas jaringan global untuk menyampaikan materi ajar serta memanfaatkannya untuk menciptakan interaksi antara pengajar dan peserta didik atau antarpeserta didik. Berdasarkan definisi tersebut, makna tersirat dari online learning berkenaan dengan proses belajar dan kesempatan belajar. Proses belajar sebagai bagian dari kehidupan masyarakat maju memberi kesempatan kepada setiap individu untuk berkembang. Untuk itu, batas fisik seperti gedung, lokasi belajar, kehadiran guru bukanlah hal mutlak untuk proses belajar. Kemajuan dan kemapanan teknologi digital yang diterapkan dalam dunia pendidikan memudahkan dan mempercepat akses belajar termasuk di dalamnya sistem penyampaian materi ajar menjadi lebih cepat, lebih mudah, dan lebih terjangkau.

Agar program online learning, yakni adanya perencanaan dan leadership yang terarah dengan mempertimbangkan efektifitas dalam pembiayaan, integritas sistem teknologi serta kemampuan guru dalam mengadopsi perubahan model pembelajaran yang baru yang sudah barang tentu didukung kemampuan mencari bahan pembelajaran melalui internet serta mempersiapkan budaya belajar.  Beberapa hal yang perlu dicermati dalam menyelenggarakan program online learning/digital classroom adalah guru menggunakan internet dan e-mail untuk berinteraksi dengan siswa untuk mengukur kemajuan belajar siswa, siswa mampu mengatur waktu belajar, dan pengaturan efektifitas pemanfaatan internet dalam ruang multi media.

Simpulan
Produktivitas dalam dunia pendidikan berkaitan erat dengan keseluruhan proses penataan dan penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Salah satu contoh aplikasi teknologi pendidikan dalam meningkatkan produktivitas pendidikan diantaranya adalah melalui pembelajaran berbasis internet yang dinamakan  online learning. Dan upaya-upaya untuk membangun budaya belajar melalui pengembangan online learning harus terus ditingkatkan agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang efektif dan efisien tersebut

Effendi, M. 2011. Produktivitas dalam Pendidikan. Dalam: http://mukhtareffendisangkandidat.blogspot.no/2011/09/produktifitas-pendidikan.html
Ensiklopedia Bebas Wikipedia. 2013. Produktivitas. Dalam: http://id.wikipedia.org/wiki/Produktivitas. Diakses pada 12 Desember 2013.
Ikhwan, Afiful. (2013). Produktivitas Pendidikan Islam. Diakses pada 17 Desember 2013 dari http://www.slideshare.net/buyasaleh/produktivitas-pendidikan-islam.
Miarso, Yusufhadi. (2009). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Pustekkom Diknas bekerjasama dengan Kencana Prenada Group.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI) versi Online. Diakses pada 17 Desember 2013 dari http://kbbi.web.id
 Prawiradilaga, Dewi Salma. (2012). Wawasan Teknologi Pendidikan. Jakarta:Kencana Prenada Group.
 Prawiradilaga, Dewi Salma dan Eveline Gultom. (2004). Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta: UNJ bekerjasama dengan Kencana Prenada Group.
Seels, B. B. & Richie, R. C. Teknologi Pembelajaran: Definisi dan Kawasannya. Diterjemahkan oleh Dewi S. Prawiradilaga, Raphael Rahardjo, dan Yusufhadi Miarso, 1994. Jakarta:IPTPI bekerjasama dengan Jurusan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.
Wikipedia Ensiklopedia Bebas. Diakses pada 17 Desember 2013 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Produktivitas






 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar