Sabtu, 31 Mei 2014

TUGAS INOVASI DAN DIFUSI PENDIDIKAN



Nama : Sri Purwati
Kelas : Jumat-Sabtu A

1.      Apa yang dimaksud difusi dan inovasi pendidikan?
2.      Bagaimana pengaruh sistem sosial terhadap difusi dan inovasi?
Jawaban
1.        Pengertian Inovasi Pendidikan
         An innovation is any idea, practice, or mate artifact perceived to be new by the relevant unit of adopt. The innovation is the change object. A change is the altera in the structure of a system that requires or could be required relearning on the part of the actor (s) in responseto a situation. The requirements of the situation often involve a res to a new requirement is an inventive process producing an invention. However, all innovations, since not everything an individual or formal or informal group adopt is perceived as new (Duncan, 1977:12)  Sebuah inovasi adalah gagasan, praktik, atau pasangan benda masa sebelumnya yang dianggap baru yang relevan dengan unit mengadopsi. Inovasi adalah perubahan obyek. Perubahan adalah altera di dalam struktur sistem yang requires atau dapat diperlukan relearning pada bagian dari aktor (s) dalam merespon situasi. Persyaratan dari keadaan tersebut sering melibatkan permintaan baru adalah proses yang penuh daya cipta menghasilkan sebuah ciptaan. Tapi tidak semua individu atau kelompok formal dan kelompok informal  yang mengadopsi dianggap sebagai suatu yang  baru.  
Ibrahim (1988) mengemukakan bahwa inovasi pendidikan adalah inovasi dalam bidang pendidikan atau inovasi untuk memecahkan masalah pendidikan. Jadi, inovasi pendidikan adalah suatu ide, barang, metode, yang dirasakan atau diamati berbagai hal yang baru bagi hasil seseorang atau kelompok orang (masyarakat), baik berupa hasil inverse (penemuan baru) atau discovery (baru ditemukan orang), yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau untuk memecahkan masalah pendidikan.
Sedangkan  M. Rogers (1983:11) menyatakan , An innovation is an idea, practice, or object that is perceived as new by an individual or other unit of adoption. It matters little, so far as human behavior is concerned, whether or not an idea is "objectively" new as measured by the lapse of time since its first use or discovery. The perceived newness of the idea for the individual determines his or her reaction to it. If the idea seems new to the individual, it is an innovation. inovasi adalah suatu ide, gagasan, praktek atau objek/benda yang disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk diadopsi. Dengan demikian dapat disimpulkan inovasi pendidikan merupakan suatu ide, suatu barang, suatu  metode, yang digunakan oleh seseorang sebagai  hasil yang dibuat oleh seseorang atau kelompok orang (masyarakat), baik berupa hasil inverse (penemuan baru) atau discovery (baru ditemukan orang), yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau untuk memecahkan masalah pendidikan.

Pengertian Difusi Pendidikan
Menurut Parker (1974), difusi adalah suatu proses yang berperan memberi nilai tambah pada fungsi produksi atau proses ekonomi. Porker juga menyebutkan bahwa difusi merupakan suatu tahapan dalam proses perubahan teknik (technical change). Menurutnya difusi merupakan suatu tahapan dimana keuntungan dari suatu inovasi berlaku umum. Dari inovator, inovasi diteruskan melalui pengguna lain hingga akhirnya menjadi hal yang biasa dan diterima sebagai bagian dari kegiatan produktif.
            Adapun menurut Suyatiningsih Difusi didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu inovasi dikomunikasikan melalui  saluran tertentu selama jangka waktu tertentu terhadap anggota suatu sistem sosial. Difusi  dapat dikatakan juga sebagai suatu tipe komunikasi khusus dimana pesannya adalah ide baru. Disamping itu, difusi juga dapat diangap sebaai suatu jenis perubahan sosial yaitu  suatu proses perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi sistem sosial.
            Sedangkan menurut Everett Rogers (1983), bahwa The essence of the diffusion process is the information exchange by which one individual communicates a new idea to one or several others‟ (Esensi dari proses difusi adalah pertukaran informasi dari  individu yang mengkomunikasikan sebuah ide baru kepada pihak
-pihak lain. Dengan demikian dapat disimpulkan, difusi merupakan upaya penyaluran informasi dari yang menyampaikan inovasi kepada pihak yang lain.

2. Pengaruh sistem sosial terhadap difusi dan inovasi
Konsep sistem sosial terdiri dari dua suku kata sistem dan sosial. Secara Etimologis, bahwa kata Sistem merupakan kata serapan yang berasal dari  bahasa Yunani yaitu systema. Menurut (Damsar, 2011),  sistem merupakan  suatu kelompok elemen-elemen yang saling berhubungan secara independen ( Saling ketergantungan)  dan konstan. Sedangkan kata sosial, salah satunya dapat  berakar  dari kata latin , yaitu socious yang berarti  bersama-sama, bersatu, terikat , sekutu berteman. Atau kata Socio yang bermakna menyekutukan, menjadi teman, mengikat atau mempertemukan. Secara Etimologis kata sosial  dimengerti  sebagai  sesuatu  yang dihubungkan atau dikaitkan dengan teman, pertemanan dan masyarakat.
Menurut Ibrahim (1988:68) Norma sebagai bagian dari sistem sosial akan berpengaruh terhadap kecepatan penerimaan inovasi. Norma yang berlaku dalam sistem sosial merupakan pedoman tingkah laku anggota sistem sosial yang ditaati. Norma memberikan petunjuk tentang standar perbuatan para anggota sistem sosial. (Ibrahim 1988:68). Apabila sebuah inovasi bertentangan dengan Norma maka akan mempengaruhi sebuah inovasi itu cepat diterima atau tidak. Hal ini sangat berhubungan dengan derajat kesesuaian (compatibility) inovasi dengan nilai atau kepercayaan masyarakat dalam suatu sistem sosial. Jadi, derajat ketidak sesuaian suatu inovasi dengan kepercayaan atau nilai-nilai yang dianut oleh individu (sekelompok masyarakat) dalam suatu sistem social berpengaruh terhadap penerimaan suatu inovasi tersebut.
Sistem sosial sangatlah berpengaruh terhadap proses difusi inovasi pendidikan. Sistem sosial yang berhubungan dengan sekelompok manusia memiliki tujuan yang sama akan saling bekerja sama  dalam memecahkan sebuah masalah. Selanjutnya Ibrahim (1988:70) menjelaskan  masyarakat sebagai kesatuan dari system sosial terdapat agen pembaharu yang bisa mempengaruhi sebuah difusi. Agen pembaharu merupakan pekerja profesional yang berusaha mempengaruhi klien atau sasaran inovasi  untuk mengambil keputusan mengikuti inovasi sesuai dengan tujuan yang akan dicapai oleh Lembaga Pembaruan dimana dia bekerja. Mereka yang termasuk agen pembaharu adalah  guru, penyuluh lapangan, pekerja sosial, juru dakwah, missionaris. 
Dalam pengertian yang lebih luas: penjaja dagangan, kader partai di desa, juru penerang, konsultan atau siapa saja yang berusaha menawarkan gagasan-gagasan baru, barang-barang baru atau tindakan-tindakan baru (inovasi) kepada anggota masyarakat dan berusaha agar orang-orang itu mengadopsi inovasi yang ditawarkan bisa disebut agen pembaru. Fungsi utama agen pembaru adalah: menjadi mata rantai penghubung antara dua sistem sosial atau lebih. Sebagai contoh, penyuluh pertanian lapangan adalah mata rantai yang menghubungkan dinas pertanian dengan para petani. Agen pembaru tidak selalu orang pemerintah, bisa juga orang swasta atau tenaga sukarela dalam menyampaikan berbagai barang atau ide pembaharuan untuk meningkatkan kualitas pertanian.

                                                                                                                                        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar