Sabtu, 31 Mei 2014

Aksiologi: Ilmu dan kebudayaan, perkembangan ilmu dan perkembangan kebudayaan nasional



Aksiologi: Ilmu dan kebudayaan, perkembangan ilmu dan perkembangan kebudayaan nasional

Oleh: Sri Purwati


Aksiologi
Aksiologi berasal dari bahasa Yunani axios yang berarti nilai dan logos berarti teori, jadi aksiologi adalah teori tentang nilai. Sedang Jujun (2003), aksiologi adalah teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh. Sedangkan dalam encyclopedia of philosophy diartikan sebagai nilai. Nilai yang dimaksud adalah sesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai yang dalam teori filsafat mengacu pada permasalahan etika dan estetika.

Ilmu
Ilmu menurut The Liang Gie dalam Surajio (1987) adalah rangkaian aktivitas penelaahan yang mencari penjelasan suatu metode untuk memperoleh pemahaman secara rasional empiris mengenai dunia ini dalam berbagai seginya dan keseluruhan pengetahuan sistematis yang menjelaskan berbagai gejala yang ingin dimengerti manusia. Ilmu sebagai aktivitas ilmiah dapat berwujud penelaahan, penyelidikan, usaha menemukan atau pencarian.
  
Ilmu Sebagai Suatu Cara Berpikir
Berpikir ilmiah merupakan kegiatan berpikir yang memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu, yang memiliki dua kriteria utama, yaitu : Pernyataan harus logis dan didukung fakta empiris (Empiris: berdasarkan pengalaman dan pengetahuan). Kedua kriteria tersebut saling mengikat, yang pertama setiap pernyataan yang disampaikan harus logis dan diperolah dari fakta-fakta empiris, merupakan hakikat berpikir ilmiah. Dari hakikat ini, kita dapat menyimpulakan beberapa karakteristik ilmu : Ilmu mempercayai rasio sebagai alat untuk mendapatkan pengetahuan yang benar, akar berpikir yang logis yang konsisten dengan pengetahuan yang ada. Pengujian secara empiris sebagai kriteria kebenaran objektif. Mekanisme yang terbuka terhadap koreksi Maka disimpulkan manfaat yang dapat diperoleh dari karakteristik ilmu ialah rasional,logis,objektif dan terbuka dan kritis sebagai landasannya.

Ilmu sebagai Asas Moral
Kebenaran bagi ilmuwan mempunyai kegunaan yang universal bagi umat manusia dalam meningkatkan martabat ke manusiaanya.

Kebudayaan
Kebudayaan berasal dari bahasa Sangsekerta buddhayah yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Menurut Koentjaraningrat kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.

Ilmu dan Kebudayaan
Ilmu dan kebudayaan berada pada posisi yang saling tergantung dan saling mempengaruhi. Pada satu pihak perkembangan ilmu dalam suatu masyarakat tergantung dari kondisi kebudayaannya. Sedangkan dipihak lain , pengembangan ilmu akan mempengaruhi jalannya kebudayaan.Ilmu terpadu secara intim dengan keseluruhan sistem sosial dan tradisi kebudayaan. Keseluruhan kegiatan manusia erat kaitannya dengan pendidikan, sebab semua materi yang terkandung dalam suatu kebudayaan diperoleh manusia dengan sadar lewat proses belajar, secara belajarlah yang membuat transfer kebudayaan dari generasi yang satu kegenerasi berikutnya. Dengan demikian kebudayaan diteruskan dari waktu kewaktu : kebudayaan yang telah lalu bereksitensi pada masa kini, kebudayaan masa kini disampaikan ke masa yang akan datang. Selain itu, dengan ilmu dapat mendukung kebudayaan nasional suatu bangsa agar tetap terjaga dan lestari.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar